Invalid Date
Dilihat 5 kali
Pasca kejadian yang terjadi di desa Hunut,akibat tawuran di SmK 3 Ambon, sebuah pertemuan penting digelar di Mapolda Maluku pada Kamis, 21 Agustus 2025. Wakapolda Maluku, Brigjen Pol Imam Thobroni, memimpin audiensi bersama perangkat desa dari Hunuth, Hitu, Waiheru, dan Hitu Lama, didampingi jajaran pejabat utama kepolisian.
Pertemuan ini bukan sekadar formalitas. Di balik meja rapat, tersirat harapan besar: meredam konflik, membangun kembali kepercayaan, dan menjamin rasa aman bagi warga. Tokoh-tokoh masyarakat, pemuda, dan kepala desa menyuarakan keresahan, harapan, dan komitmen mereka.
Raja Hitu Lama menyampaikan permintaan maaf dan mengajak semua pihak untuk tidak menyeret konflik pribadi menjadi isu komunal. Raja Hitu Mesing menegaskan bahwa insiden yang terjadi bukanlah hasil provokasi terstruktur, melainkan spontanitas yang perlu ditangani dengan bijak.
Dari Hunuth, Kepala Desa Yondri Kappuw menyatakan kesiapannya mendukung proses hukum dan meminta penguatan keamanan. Sementara itu, korban kebakaran, Arter Pattipeiluhu, berharap pemerintah hadir mengganti kerugian atas 19 rumah yang hangus.
Waiheru pun tak tinggal diam. Kepala Desa Usman Ely dan pemuda Ibrahim Seknun menyoroti pentingnya penjagaan di titik rawan, termasuk area sekolah, demi mencegah konflik antarpelajar.
Audiensi ini ditutup dengan kesepakatan bersama: mengedepankan dialog, memperkuat komunikasi antar-negeri, dan menindak tegas provokasi serta hoaks yang beredar. Polda Maluku berkomitmen menindaklanjuti aspirasi warga dan menjaga stabilitas wilayah dengan pendekatan damai.
Bagikan:
Pengaduan
0
Kunjungan
Hari Ini